This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Rabu, 25 Maret 2015

Budidaya Lebah Trigona & "SUMBAWA BLACK HONEY"

Setelah Sumbawa terkenal dengan madu hutannya (Apis dorsata) kini pengembangan madu di Sumbawa lebih luas lagi dengan adanya madu Trigona/Rentelan. Madu hasil dari lebah jenis Trigona Spp. ini merupakan potensi yang besar juga di Sumbawa. 


Potensi yang besar ini ditunjukkan dengan banyaknya lebah jenis ini yang bersarang dalam lubang kayu-kayu pagar kebun masyarakat, bambu dan pohon-pohon yang masih berdiri tegak yang nantinya akan menjadi indukan pertama dari alam. Dilihat dari banyaknya potensi tersebut, KPHP Batulanteh telah berinisiatif mengembangkan suatu pemecahan masalah perekonomian masyarakat setempat atau pun di sekitar areal kerjanya KPHP Batulanteh untuk mendorong masyarakat mengembangkan atau membudidayakan lebah trigona.

























Budidaya lebah trigona cukup mudah dilakukan. Berbeda dengan madu hutan yang perlu dicari di hutan bahkan sampai bermalam-malam menginap di hutan, pengembangan madu trigona ini dapat dibudidayakan di sekitar rumah atau pekarangan setelah masyarakat mendapat indukannya dari alam. Tahapan pertama dari pengembangan ini adalah mencari sarang (lebah) indukan dari alam lalu memindahkan ke dalam kotak kayu atau stup. Tujuan pemindahannya adalah untuk mendapat indukan yang dapat dipelihara atau dikembangkan. Setelah dipindahkan atau dipelihara di dalam stup, lebah akan berkembangbiak dan melakukan proses pembuatan cairan madu. Semakin lama dipelihara, lebah akan semakin banyak menghasilkan madu.

























Stup lebah trigona ini seiring bertambahnya waktu akan terus meningkat. Hal ini karena selama lebah berada di dalam stup, lebah akan menghasilkan anakan lebah trigoan. Selama itu juga jika masih ada indukan dari alam masyarakat terus memindahkan ke dalam stup-stup baru, semakin banyak pula stup yang dikembangkan oleh masyarakat, semakin banyak pula lebah trigona yang dihasilkannya dan semakin banyak pula madu trigona yang nantinya akan diproduksi. Sebuah daya tarik masyarakat yang kemudia menjadi praktek pembelajaran dan peningkatan pengetahuannya dalam budidaya lebah trigona.
























Potensi madu trigona yang besar dihasilkan diikuti juga dengan hasil atau produk turunannya, yaitu bee pollen (tahi lebah) dan propolis (lapisan luar malam). Kandungan bee pollen ini kaya akan kandungan protein dan vitamin, sedangkan propolisnya banyak mengandung zat antibiotik yang banyak digunakan dalam dunia kesehatan dan kedokteran. Kedua produk turunnya ini juga tak kalah bermanfaat dan menjadi daya jual juga dalam pengembangannya.




















Pengembangan budidaya lebah trigona ini terus dikembangkan KPHP Batulanteh dengan membentuk kelompok-kelompok budidaya agar pengembangnnya terstruktur lewat kelompok yang mereka bentuk. Perlahan-lahan masyarakat mulai membentuk kelompok budidaya lebah trigona di beberapa dusun atau desa. Pembentukan kelompok ini didasarkan pada potensi lebah trigona yang ada di wilayah tersebut dan pastinya juga menjadi daya tarik masyarakat untuk mengembangkan budidaya ini. Suatu pembelajaran struktur organisasi pula dalam lingkup masyarakat kecil.






















Dalam menampung dan memfasilitasi pemasaran produk madu trigona ini, KPHP Batulanteh telah bekerjasama dengan berbagai pihak untuk memasarkan madu trigona ini serta pengemasan madu trigona yang telah dilakukan dengan label produk “SUMBAWA BLACK HONEY”. 


























KPHP Batulanteh pun mendorong terbentuknya Asosiasi Lebah Madu Trigona Sumbawa. Penguatan asosiasi ini didasarkan pada semakin menariknya dan banyak masyarakat yang membentuk kelompok-kelompok budidaya lebah trigona. Pola pembelajaran dan pemberdayaan masyarakat serta kemitraan yang nantinya akan menjadi dasar penguatan dan peningkatan kualitas kelompok masyarakat. Secara langsung maupun tidak langsung menjadi  peningkatan kualitas dan kuantitas terhadap produk-produk budidaya lebah trigona kelompok masyarakat.